Selasa, 31 Januari 2017

cerita hikayat bahasa Indonesia



Tema : Raja ular dan kecapi
Niat Baik Yang Berujung Maut
                Alkisah disebuah hutan yang sangat lebat berdiri lah istana mogan yang sangat megah. Istana tersebut dipimpin oleh seorang raja mogan yang sangat baik hati dan cinta terhadap rakyatnya. Ia hidup bersama seorang permaisuri yang sangat cantik, pandai dan juga sangat setia kepada sang raja. Mereka dikaruniai dua orang anak yang sangat tampan dengan kedua anaknya raja dan permaisuri hidup sangat bahagia. Raja mogan merupakan seorang pemula dalam hal berdagang. Tapi Ia sudah mampu membuat Kehidupan diistana menjadi sangat makmur, dengan penghasilan berdagang buah kecapi dan juga kayu dari pohon kecapi membuat rakyatnya hidup serba berkecukupan. Mendengar kebahagiaan rakyatnya Raja pun ikut bahagia akan hal tersebut.
                Sehingga, suatu hari istana mendapat banyak sekali pesanan buah kecapi dan kayu pohon kecapi dari berbagai istana tetangga. Dengan kemampuan ilmu berdagang yang masih kurang Rajapun menerima semua pesanan tersebut dengan harapan dapat lebih memakmurkan kehidupan rakyatnya dan juga istana mogan. Raja mulai menyadari bahwa persediaan buah dan pohon kecapi tidak dapat memenuhi semua pesanan tersebut. Raja menjadi kebingungan dan sangat gelisah akan hal tersebut, permaisuri yang melihat raja kebingungan dan sangat gelisah bertanya apa yang sedang terjadi. Raja menceritakan semua permasalahan yang terjadi, selang beberapa waktu setelah menceritkan permasalahan tersebut permaisuri memberi saran kepada raja agar menanam kembali pohon kecapi didalam hutan agar istana memiliki stok buah kecapi dan juga kayu pohon kecapi lagi. Raja pun langsung menyetujui ide permaisuri dan sesegera raja menyuruh para prajurit istana agar menebang semua pohon dihutan dan menggantikannya dengan pohon kecapi. Titah raja untuk menebang pohon dan menggantikannya dengan pohon kecapi membuat sekawanan ular dihutan kehilangan rumah kesayangan mereka. Mendengar hal tersebut raja dari sekawanan ular tersebut menjadi murka dan sangat ingin membalas dendam atas apa yang dilakukan oleh raja mogan. Raja ular pun mendatangi istana mogan, suasana di istana pun menjadi sangat menegangkan karna  kedatangan raja ular yang mendadak. Raja ular sesegera mungkin menemui raja mogan untuk dimintai pertanggung jawaban atas musnahnya rumah sekawanan ular dihutan, karna kedatangan raja ular yang mendadak dan selang waktu kejadian tersebut terjadi dengan sangat singkat membuat raja mogan menjadi sangat terkejut dan tidak menyangka atas apa yang telah ia lakukan, Iapun tidak tahu bagaimana cara untuk mengatasi kemurkaan raja ular. Dengan segala kekuatannya raja ular pun mengutuk semua buah dan pohon kecapi yang ditanam di atas tanah hutan maupun istana menjadi buah kecapi yang terkutuk, konon siapa saja yang memakan buah kecapi ataupun menggambil bagian dari pohon kecapi akan dikutuk menjadi seekor ular penghuni hutan tersebut. Tidak sampai disitu raja ular juga mengutuk semua rakyat dan penghuni istana mogan termasuk raja, permaisuri dan anaknya menjadi seekor ular yang melayani segala kebutuhan sekawanan ular dihutan.
                Sejak saat itulah istana mogan tidak terdengar kabarnya lagi. Yang kita ketahui hanyalah Istana mogan telah menjadi istana sekawanan ular yang dipimpin oleh raja ular yang sangat sakti.

AMANAT :
1.       Janganlah menjadi sosok yang egois dan hanya memikirkan kehendak diri sendiri.
2.       Lihatlah kemampuan yang kalian miliki terlebih dahulu, sebelum melakukan sesuatu yang diluar kemampuan yang kalian miliki.
3.       Keserakahan bukanlah jalan yang tepat untuk mencapai keinginan.
4.       Pikirkanlah dulu segala sesuatu yang akan kita perbuat karna kita tidak akan tau apa yang akan terjadi setelahnya.
5.       Tenanglah saat menghadapi masalah, kepanikan bukanlah suatu solusi untuk mengatasi suatu masalah. 

Senin, 30 Januari 2017

Esay bahasa Indonesia



MOSI :   Pemerintah Percaya Bahwa Adanya Kasus Kematian Yang Diakibatkan Senioritas Membuktikan Bahwa Pendidikan Di Indonesia  Gagal.


Kemalangan Dibalik Sekolahku

                        Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Pendidikan sendiri diartikan sebagai pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan  kebiasaan sekelompok yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,penelitian atau pelatihan. Tanpa kalian sadari sejak kita masih bayi atau bahkan sebelumnya kita telah mendapatkan banyak pendidikan.  hal-hal yang kita lihat, dengar dan kita rasakan sudah  memberikan kita suatu  pembelajaran. Tapi seiring bertambahnya usia, kita mampu mendapatkan banyak pendidikan dimana saja dan dari mana saja. Salah satu sarana pendidikan yang sangat diminati bahkan wajib di datangi adalah sekolah. Sekolah sendiri merupakan sarana guru untuk menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan bagi siswa-siswinya.dimana siswa-siswinya dikumpulkan disuatu tempat yang sama dan melakukan pembelajaran secara bersamaan. Disekolah sendiri kita dapat menemukan banyak sekali pendidikan yang belum pernah kita dapatkan sejak saat lahir. Pemerintah di Indonesia sendiri sangat memfasilitasi sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Indonesia. AKAN TETAPI apakah sekolah yang mengajarkan pendidikan kepada anda itu dapat dipercayai dalam segi keamanan dan,keselamatan anda sendiri???
                        Seperti yang kita ketahui sekalian, bahwa banyak sekali kasus-kasus kriminalitas yang terjadi di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Bahkan tidak dipungkiri lagi sebagian dari kasus tersebut terjadi saat jam-jam pengajaran pendidikan sedang berlangsung. Apa saja sebenarnya yang terjadi saat pengajaran pendidikan berlangsung di sekolah???? Berdasarkan kasus-kasus yang pernah terjadi, kasus yang paling menarik dan marak dibicarakan masyarakat Indonesia ialah kematian akibat senioritas. Senioritas menurut KBBI adalah keadaan lebih tinggi dalam pangkat, pengalaman, dan usia. Dilihat dari pengartian kata senioritas sendiri sudah jelas. Bahwa senior-senior merupakan orang yang palin benar, paling tinggi tingkatannya dan mesti dihormoti oleh para juniornya yang dianggap kurang dibanding mereka. Mereka yang senior membuat regulasi-regulasinya sendiri tanpa sepengetahuan sekolah dan memaksa para juniornya untuk mengikuti segala regulasi yang dibuat para seniornya. Sebenarnya siswa-siswi yang melakukan system senioritas merupaakan korban dari system senioritas sebelumnya, dengan regulasi-regulasi yang sama dan yang mereka buat sendiri, mereka menerapkannya terhadap juniornya untuk melampiaskan kekesalan terhadap apa yang mereka dapatkan sebelumnya dari senior-senior mereka. Hal ini membuat mereka menjadi senang dan merasa puas telah melakukan senioritas. Regulasi yang sering mereka terapkan terhadap junior-junior mereka sangat bervariasi mulai dari pemberian uang untuk kepuasan para senior, pengaturan pakaian yang dikenakan juniornya karna takut kalah gaul dari juniornya, serta junior sebagai sasaran empuk untuk melampiaskan kekesalan semata atau bahkan hanya untuk memamerkan kekuatan terhadap teman-teman mereka  (pembulyan). Selain itu mereka menganggap senioritas sebagai sesuatu yang keren dan paling kekinian yang diakui dikalangan mereka. Tidak mengikuti system senioritas  berarti mereka dianggap sebagai orang yang cupu. Dengan berbagai senioritas yang terjadi membuat siswa-siswi menganggap system senioritas sebagai kultur di kalangannya sehingga banyak sekali kasus senioritas yang bermunculan mulai dari kasus senioritas ringan sampai kasus senioritas yang mengakibatkan kematian terhadap korbannya.
                        Pemerintah di Indonesia semestinya tegas terhadap system senioritas tersebut agar tidak ada lagi siswa-siswi di Indonesia yang menjadi korban. Dengan memberi hukuman dan sanksi terhadap pelaku merupakan salah satu cara agar system senioritas tidak dijadikan kultur lagi di kalangan pelajar. Hal ini pun mencerminkan bahwa pendidikan di Indonesia masih sangat kurang karena masih banyak sekali kasus kematian akibat senioritas. Kurangnya pembangunan karakter terhadap siswa-siswi yang ada di Indonesia merupakan salah satu penyebab senioritas, padahal karakter sangat penting untuk dimiliki para siswa-siswi sekarang ini. Pemerintahan hanya memikirkan bagaimana cara menciptakan siswa-siswi yang berkemampuan intelligence yang tinggi tanpa memikirkan pembangunan karakter siswa-siswi yang juga tak kala penting. Karakter siswa-siswi di Indonesia menentukan bagaimana kondisi Indonesia yang akan mendatang nantinya. Selain itu, perubahan pola pikir siswa-siswinya juga diperlukan untuk merubah bahwa system senioritas sendiri tidak ada manfaatnya sama sekali malah merugikan diri kita sendiri, Peranan dari orang tua juga diperlukan agar anak-anaknya terhindar dari perlakuan senioritas ataupun melakukan senioritas itu sendiri. Sehingga system senioritas di Indonesia dapat berkurang dan dapat mengatasi kematian akibat senioritas. Jangan sampai sekolahmu yang membunuhmu kelak.