Limbah
Kulit Pisang
Sebagai Penjernih Air Alami
Fatmawati 2497
Nadya
Febriyanti 2601
Renita
Evelinda Siburian
SMA
NEGERI 10 SAMARINDA
KOTA
SAMARINDA
TAHUN
2016/2017
HALAMAN
PENGESAHAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air adalah komponen
yang penting dalam hidup ini. Air selalu mengalir didalam setiap sendi
kehidupan manusia, untuk memenuhi kebutuhan sehari hingga Tuhan
menciptakan bumi yang 2/3 bagiannya di isi oleh air. Walaupun begitu, selalu
saja ada permasalahan air yang melanda di beberapa daerah di Indonesia dan
salah satu penyebabnya yaitu air yang tercemar. Sebagai contoh yaitu di Samarinda
Seberang . Topografi daerah samarinda seberang terletak didekat sungai mahakam, namun ironisnya saat ini air
sungai mahakam tercemar oleh berbagai limbah mulai dari limbah rumah tangga
hingga minyak bumi. Air ini telah tercemar sehingga menyebabkan kekurangan air
bersih untuk mencukupi kebutuhan hidup
mereka.
Di samping itu kita sebagai warga Indonesia
mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan limbah
yang ada di Negara kita. Salah satu contohnya yaitu limbah daun
pisang yang dapat kita manfaatkan
sebagai penjernih air yang ramah lingkungan, karena tingkat pencemaran air
merupakan masalah utama di Indonesia. Maka dari itu, di daerah Samarinda
Seberang diperlukan suatu cara yang dapat mengubah air yang tercemar menjadi
air yang siap dikonsumsi. Mengapa kita memilih limbah kulit pisang untuk dimanfaatlkan sebagai penjernih air ?
Karena banyak warga Negara Indonesia yang masih belum mengetahui cara
memanfaatkan limbah kulit pisang
tersebut. Sebagian masyarakat hanya memanfaatkan buahnya dan jantung pisang untuk sayuran.
Untuk limbah kulit pisang sendiri ,
masyarakat masih belum mengetahui cara pemanfaatannya sehingga banyak ditteukan
tumpukan sampah limbah kulit pisang dimana-mana
Kami
pun berinisiatif untuk meneliti dan membuat teknologi yang ramah lingkungan
untuk mengubah air yang tercemar menjadi
air bersih dengan menggunakan bahan utama yaitu limbah kulit pisang . Limbah
kulit pisang ini mampu memisahkan kuman dari air karena kulit pisang mengandung zat yang dapat dijadikan sebagai
karbon aktif , yang mampu mengadopsi
dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang
terkandung dalam air sehingga air yang awalnya keruh menjadi jernih dan bisa
dipakai untuk mencuci, bahkan untuk mandi.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penulisan karya tulis ini, terlebih dahulu kelompok kami membutuhkan rumusan
masalah. Adapun bentuk perumusan masalah tersebut adalah “ Bagaimana Proses Pemanfaatan Limbah Kulit
Pisang sebagai Penjernih Air”
1.3
Tujuan Penulitian
Tujuan
ditulisnya karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengikuti lomba Karya Tulis
Ilmiah Tingkat SMA yang diselenggarakan
oleh National Youth Enviromental Competition
The 9th TGC In Action dengan tema
“ Inovasi Pemuda Untuk Lingkungan yang Lestari”.
Sedangkan
secara khusus tujuan dituliskannya karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah
kulit pisang sebagai penjernih air yang alami dan ramah lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
1.4
Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari
penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui proses pembuatan penjernih
air dengan limbah kulit pisang.
2. Mengetahui manfaat dari penjernih air dengan limbah kulit
pisang.
BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Pisang
Buah ini diperkirakan berasal
dari kawasan Asia Tenggara. Bukti
tertulis paling awal tentang keberadaan pisang ditemukan dalam tulisan-tulisan
Buddhis dari abad ke-6 SM, yang menunjukkan bahwa buah tersebut telah mencapai
India saat itu.Nama pisang nama umum diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun
besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M.
balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan
sama.
Buah ini tersusun dalam tandan
dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Para ahli
berpendapat bahwa buah ini merupakan yang pertama dibudidayakan oleh manusia
dan mendahului budidaya padi. Hampir
semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada
beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam.
Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan
mineral, terutama kalium.
2.2 Pemanfaatan Pisang
Sebelum kita membahas manfaat dari
pohon pisang, kami akan memberi tahu terlebih dahulu mengenai kandung dari
tumbuhan pisang, sebagai berikut :
Unsur
|
Komposisi
|
Air
|
69,80 %
|
Karbohidrat
|
18,50 %
|
Lemak
|
2,11 %
|
Protein
|
0,32 %
|
Kalsium
|
715mg/100gr
|
Paspor
|
117mg/100gr
|
Besi
|
0,6mg/100gr
|
Vitamin B
|
0,12mg/100gr
|
Vitamin C
|
17,5mg/100gr
|
Dari
kandungan yang dimilki oleh pohon pisang ini akan memperoleh manfaat yang
sangat banyak. Pohon pisang memiliki bagian-bagian yang terdiri dari : akar,
batang, bonggol, daun,buah, dan sebagainya. Berikut manfaat dari bagian pohon
pisang :
1. Akar
Pisang
Akar pisang mengandung serotonin, norepinefrin,
tanin, hidroksitriptamin, dopamin, vitamin A, B, dan C. Akar pisang berkhasiat
sebagai :
a. Penawar
racun
b. Pereda demam (antipiretik)
c. Mendinginkan
darah
d. Antiradang
e. Peluruh kencing.
2. Bonggol
pisang
Bonggol pisang digunakan untuk mengatasi :
a. Berak
darah karena panas dalam
b. disentri
atau diare
c. wasir
berdarah
d. perdarahan
setelah melahirkan (perdarahan nifasi)
e. pembersihan
setelah melahirkan
f. rambut
rontok dan beruban
g. radang
ginjal
h. sifilis.
3. Daun
pisang
Daun pisan yang masih tergulung digunakan untuk :
a. Mengatasi
tapal dingin pada kulit bengkak atau lecet
b. Haid
terlalu banyak
c. Disentri
d. Mimisan
dan pendarahan lainnya
e. Keputihan
(leukorea).
Contoh
pemakaian, pada disentri yang digunakan adalah pisang batu (satu buah) yang
dipanaskan pada abu dapur. Potong –potong dan digiling halus. Tambahkan
setengah cangkir air masak sambil diaduk merata, lalu dieras dan saring. Minum
air perasannya. Lakukan tiga kali sehari. Atau bisa juga mengunyah beberapa
lembar daun bunga pisang kepok,
lalu ditelan cairannya.
4.
Kulit
Pisang
Kulit
pisang mengandung jenis zat yang bisa dijdikan karbon aktir. Karbon aktif dari
kulit pisang dapat menetrlisir zat logam yang terdapat dalam air sehinggan
kulit pisang dapat dijadikan sebagai penjernih air alami. Dalam karya tulis ini kami akan menjelaskan proses penjernihan air
dengan kulit pisang.
2.3 Proses Penjernih Air dengan Kulit Pisang
Adapun
proses penjernihan air dengan kulit
pisang, sebagai berikut :
1. Siapkan tabung reaksi. Dimasukkan 10 ml air
ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan limbah yang mengandung logam Cr ke
dalam tabung.
2. Setelah itu ditambahkan 5 gram kulit pisang.
Limbah kulit daun pisang yang dicincang dapat dipertimbangkan untuk penurunan
kadar kekeruhan dan ion logam berat pada air yang terkontaminasi. Hanya butuh
sekitar 20 menit untuk mencapai keseimbangan
3. Setelah itu diamkan selama beberapa hari
untuk mengetahui reaksi dari logam Cr.
4. Diamkan selama 1 hari warna air tetap kuning,
setelah 2 hari agak bening dan didiamkan kembali untuk beberapa hari. Setelah
satu minggu diperiksa kembali ternyata air diamati semakin jernih. Hal ini juga
menunjukkan bahwa lama penjernihan juga mempengaruhi hasil penjernihan. Semakin
lama waktu penjernihan maka hasil penjernihannya pun akan semakin baik.
2.4.1
Keunggulan Dari Penjernih Air Dengan Kulit Pisang
Adapun
manfaat dari proses penjernihan air dengan
kulit pisang, sebagai berikut :
1.
Biaya
produksi sangat murah karena tidak membutuhkan
tambahan bahan lain.
2. Kulit pisang yang telah d igunakan dapat
digunakan kembali untuk kedua kalinya untuk menjernihkan air.
3. Tidak membahayakan air yang dijernihkan
karena tidak mengandung bahan kimia.
4. Limbah kulit pisang terdapat dimana saja
.
5. Proses pembuatannya sangatlah mudah.
6.
Kualitas air lebih baik , karena :
a. Kuman berkurang.
b. Warna tidak keruh
a. Kuman berkurang.
b. Warna tidak keruh
2.4.2 Kelemahan Dari
Penjernih Air Dengan Kulit Pisang
Dari manfaat yang telah diperoleh dari proses
penjernihan air dengan kulit pisang, terdapat pula beberapa kelemahan, sebagai
berikut :
1. Karbon aktif dalam kulit pisang
hanya mampu menyaring partikel logam.
2. Sulit untuk menyaring partikel-partikel supensi seperti
tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik
terlarut bakteri dan organisme lain.
3. Efektivitas desinfeksi pada proses
penjernihan air tidak maksimal jika tingkat kekeruhan yang tinggi pada air.
4.
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun beberapa
metode penelitian yang kelompok kami lakukan, yaitu :
3.1 Melakukan
Penelitian Secara Langsung
1.
Mencari
limbah kulit pisang
2. Melakukan penelitian melalui beberapa
tahap yang kami jelaskan di bab 2.
3. Mencatat data hasil penelitian.
4. Mendokumentasikan proses-proses
penelitian.
3.2 Mencari Informasi Dari Tinjauan Pustaka Dan
Internet
1.
Mencari
buku dan referensi yang memuat informasi tentang pemanfaatan tumbuhan pisang.
2. Mencatat materi-materi yang diperlukan.
3. Melalui wawancara yang pernah
menggunakan biji kelor
4.
Pengujian kulit pisang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil
dari pembahasan mengenai penjernih air dengan kulit pisang, kami
memperoleh data sebagai berikut :
4.1
Data
Percobaan
Dengan
adanya penelitian tentang pemanfaatan limbah
kulit pisang ini kita mampu mengendalika masalah air di sekitar kitaagar layak
di konsumsi tanpa membahayakan kesehatan kita . Berikut data percobaan yang
kami peroleh dari hasil penelitian kami :
Massa Kulit Pisang
|
Hasil Penjernihan
(Warna
Air)
|
2 gram
|
Agak Jernih
|
4 gram
|
Jernih
|
5 gram
|
Jernih
|
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari penelitian kami mengenai penjernih air dengan kulit pisang
adalah sebagai berikut :
1. Penjerinihan dengan kulit pisang ini
sangat aman karen tdidak menggunakan bahan kimia
2. Penggunaannya membuat air menjadi jernih
dan tidak berbau seperti menggunkan obat
3. Cara pembuatan yang ramah lingkungan dan
menggunakan limbah membuat kita mampu mengatasi salah satu masalah yang ada di
masyarakat tentang pengolahan limbah rumah tangga
5.2 Saran
Untuk
mengatasi kurangnya air bersih di lingkungan sekitar, kita bisa memanfaatkan
limbah yang terbuang di lingkungan kita,
contohnya limbah kulit pisang. Limbah kulit pisang yang mengandung
zat
yang berfungsi sebagai karbon aktif , yang mampu mengadopsi dan
menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung
dalam air. Dan kita tidak bergantung lagi kepada obat air yang lebih mahal dan
memliki resiko bagi kesehatan tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA